Monday 13 December 2010

judulnya ada di huruf Bold Capital di dalam prosa.

ini berkala...
bukan berhala...
sujud dari gejala..
yang mungkin berharga..

dimulAi..



pikuk adalah satu dari alasan semua mulai dan dimulai oleh semua..
alasan demi alasan bukan berarti hal yang selalu ditindak sama..
ini satu ketikan dari segala penjuru risalah yang diciptakan oleh masa...
semua terjadi...dan terus terjadi...layak semua adalah roda risalah yang berputar searah..

ini berjalan sendiri...peRcaya atau tidak...memang begini adanya..
aku hanya duduk diam dan jemariku yang memulai sebuah risalah otak yang berbeda..
tercipta semua alunan tarian jemari diatas cengkraman otak oleh risalah kata-kata..
pejamnya mata bukanlah menjadi sebuah alasan kegelapan otak yang terus berkata..

Tuhan aku ingin semua diakhiri oleh karenaMu..
atas kehendakMu...
atas izinMu...
dan atas dasar jalan yang Kau tentukan...

aku hanya bisa terdiam saat semua dimulai dari sebuah kata-kata kiasan yang tak berarti sama!!!
tapi apa bisa dikata ternyata haNya satu hawa yang bisa mengendalikan panasnya temperatur dari semua ??
percayakah kalian hanya satu dari seribu nyawa ternyata bisa mengendalikan tarian jemari ???
ya memang begitu adanya...sampai kutusuk lidahku pun juga memang begitu adanya!!!

semoga membaca...semoga mengerti..hanya Kamu yang bisa .

terlihat seperti lalu ? ya ini nyata ! apa bisa dikata memang nyata !!!!

kenapa harus berjalan Demi masa lalu ?
kenapa harus menoleh akan masa lalu ?
itu hanya sebuah kesalahan . itu hanya sebuah risalah berbeZa . itu hanya sebuah dan sebuah yang bisa kau ceritakan nanti oleh sanak yang ada .
dan itu hanya sebuah Walau....
sakit memang sakit tapi itu jalan dari semua .
ini kiasan tanpA henti ? terserah !!!! memang begini harusnya,Tuhan mau bicara ???

sekali lagi...
semoga membaca...semoga mengeRti..hanya kamu yang bisa!!!!


Faldiansyah.

namanya terlihat jelas....sejelas langit..

Sunday 12 December 2010

yang ini mungkin sampah .

awal tulisan memang lebih sulit dari biasanya...
awal dari sebuah kesalahan tampaknya sudah tak asing dari awal ketika...
awal sebuah senyuman pun mulai terjadi lagi dikala..
semua hal yang dianggap sebuah menjadi berbuah...

berkutit dalam hal yang sama bukan hal yang aneh bagi tangisan seorang penyamun...
seolah semua tidak terjadi apa-apa itu pun yang penyamun inginkan selama menjadi sebuah buah yang ranum..
sumpah serapah sudah mulai keluar dari hina dan bina semua pribadi yang berlaga..
ini adalah awal kembalinya kata-kata yang hilang ditelan bumi selama hina...

ini bukan sumpah lagi ya Rabb...
ini bukan hina bina lagi ya Rabb...
ini bukan letupan lagi ya Rabb...
dan ini juga bukan prosa lagi ya Rabb...

ini semua karenaMu Ya Rabb...
ini atas dasar izinMu ya Rabb...

jika semua hanyalah sebuah sepoi di siang hari setelah lari setengah mati..
jika semua hanyalah hirup di tengah celupan samudra tak bertepi..
aku bersiap kembali ada di tanah ciptaan Rabb yang Agung..
aku bersiap kembali tak bernyawa atas kehendak Rabb yang Agung..



Faldiansyah Buyung Sultan Daisman.