Tuesday 8 November 2011

tanya pada debu dan sinarNya

Assalamu'alaikum senyawa dan mikroelektron maya dan nyata.


Diberinya judul diatas awan.
hengkang meluas menyerempak kawanan.
hijau tak lagi memang kelabu
saat sinar....jadi debu. :)

diperjelas.

Dikasinya hidup atas semangat manusia.
pergi menyempit serentak gejala.
semangat tak lagi udar ala nyata.
saat kuat...jadi lemah belaka.

kurang jelaskah?
mari kita buat menjadi makin jelas.

ini kehidupan tentang Sinarnya.
pergi sinar,datang gejala tanda tak nyata.
harapan tinggal harapan saja.
yang percaya...tak lagi nyata.

masih kurang terlihat artinya?
terdiam dulu..menikmati angin di loteng lantai tempat lari seorang yg rasakan hangatnya sinar...


sudahlah....mungkin ini hanya kiasan.
tak perlu diperjelas jika memang tak jelas...
tak perlu dikuatkan...jika retakan sudah berkarat.

hanya percaya pada sesuatu berbau "menikmati" azas yang sudah diperjanjikan.
janji tinggallan janji.larangan,bukan berarti halangan...tapi kiasan bukan?
disini menyeruak sendiri ditemani angin...sepoi melanda ubun sang fana...
kelabunya langit,jadi background tepat...kiasan tak henti layak sendiri.

dipergunjingkan...dalam otak dan hati....
diperdebatkan...oleh malaikat dan setan dalam diri..
meminta jalaNYA seakan tersipu malu tak lagi...
harus bagaimana ya Allah...manusia ini.

aku terlalu lama terdiam dalam hentakan surau kilam...
saat ayah bertanya,,,hanya terdiam hingga melebam...
saat ibu tersenyum,,,hanya terkias bidadari surga dalam sulam..
saat aku berdiri,,,hanya tertatih..kokoh jadi kiruh hiruk mendalam..

aku tak ingin menghitung...
tapi bukan juga tak ingin dituntun..
sayat telah dipertontonkan...
lebam telah ditonjolkan...

sekarang...
mau apa?

dalam sinar...ada debu...
datang sinar,,,datang pula debu...
tetapi Subhanallah ya Allah yang mencipta segala skenario hidupku...
ternyata pergi sinar...


tak hengkang debu.




Sakitnya bukan main.




Faldiansyah Buyung Sultan Daisman