Thursday 24 January 2013

Maha Adil Ya Rabb Yang Berbagi Cahaya Untuk Sebuah Nama

Bismillahirrahmanirahim..


Aku adalah sebuah petaka bagi sebuah hati yang bersinar..
Aku adalah seutas tali yang bersimpul untuk leher yang siap disimpul dengan kekar belukar...
Aku adalah setitik noda dalam sebuah nama yang berarti putih...bersih...dan ada di dasar lautan...
Aku...adalah aku yang engkau elukan dan sembunyikan di hati hingga satu langkah lalu terjatuh...

Kita..adalah sebuah salah dari beribu benar yang ada..tapi dalam hati..
Kita..adalah seutas kertas dari seribu perjanjian atas nama Tuhan yang Esa..tapi di simpan...
Kita..adalah Cinta yang suci dan diberkahi adanya oleh Tuhan...tapi salah langkah..
berikutnya...Kita..adalah satu diantara dua hal yang memisahkan diri demi arti kata simpan baik-baik..

Lautan telah memberikan pilu dari semua ombak yang terurai mesra dengan angin karena namamu sayang...
Dan Alhamdulillah aku dipertemukan dari beribu rahasia laut..ternyata hanya ini kesempatanku untuk memberitahumu sesuatu yang tak bisa terucap juga terjaga sepenuhnya oleh perlakuan dan pernyataan...
memang sulit tapi resiko inilah yang Tuhan beri kepada manusia untuk mengerti arti sinarNya..

Yang kau tau hanyalah tulisan yang tak bermakna dari jemari yang menari diatas papan ini...
Hati yang kutitip masih ada disana? tolong simpan baik-baik karena degupku kali ini tidak lagi berasa..
Yang kau tau hanyalah bualah diantara beribu bacot dari seorang dua orang bahkan sembilan puluh rerumputan yang berada diantaraku dan membicarakanku padamu...

Aku memang tak pandai berbuat sayang...
Aku memang tak layak untukmu sayang...
Aku juga tak paham akan kebersamaan bersamamu nantinya sayang...
Aku juga tak bisa memberikan akhir dari keputusan yang dalam untuk mengubah hidup kita selamanya sayang..

Tuhan menunjukmu untuk bertemu denganku dan itulah karunia..
Ayah Ibumu memberikan kau sebuah nama yang bersinar dalam lautan juga karunia sayang..

Dan Demi Tuhan aku selalu membacakan Fatihah tanpa amin sayang..
Karena..itu hakmu untuk mengucap "Amiin" di Fatihahku..
Dan Demi Tuhan aku selalu membacakan do'a untukmu sayang..
Karena..itu hakmu mendapatkan doa dariku..


Dan Demi Tuhan...
sedari dulu do'aku tetap satu yang tak luput kuucap..

"Ya Allah..elus kepalaku ketika aku terlalu mendangak, tegapkan badanku saat aku terlalu membungkuk, elus dadaku ketika jantung ini berdegup terlalu kencang...dan jadikan aku yang selalu mengikutiMU, bersujud untukMU, dan SELALU MENGIKUTI GARIS CAHAYA, CAHAYAMU"




Wajib Untukku mengucap salam...




Assalamu'alaikum Warrahmatullah..




Faldiansyah Buyung Sultan Daisman.