Tuesday 9 September 2014

Kurata Rasa Kura-kura

Penghangat...

Salam warga dunia maya yang merasa aman dalam sebuah rasa dalam kura yang sara.
Bercerita dalam angkara sebuah fana yang terbuka dengan alunan sunyi dalam cerita.
Dirasa sama tapi berbeda...dirasa beda...halnya sama kok
Kurasa sama itu hanya kura-kura dalam gulita sebuah fana yang merasa angkara :)

Sekali lagi saya adalah salah satu pembaca dan pembuat cerita yang ulung.
Dalam sebuah cerita di dalam rasa yang merasa sara dan juga fana pun saya bisa bercerita dalam cinta
Cinta yang ada dalam jiwa ini hanyalah kiasan dan hiasan untuk seorang cucu hawa yang dicinta
Dalam rasa yang ada dan dalam arti negara ini adalah salah satu hal yang patut dimengerti? iya.

Inilah sebuah kisah..inilah sebuah kelantangan tarian jemari..
Saya menyayangkan semua hal yang patut disayangkan tapi tak pernah menyesalkan.
Dalam sebuah hal yang sama...
Dalam situasi yang hampir sama...

Alhamdulillah saya bisa merasakan rasa syukur amat dalam untukMu.

ijinkan jemari ini terus menari...ijinkan otak ini terus berpikir...
ijinkan kaki ini terus berjalan...dan ijinkan jantung ini terus berdetak untukMu..




Faldiansyah Buyung Sultan Daisman

Thursday 22 May 2014

Tentang Rasa

Rintik dari langit mulai berasa..
Bantai semua pelipur dalam lara setiap rasa..
Kini mulai berasa..sekarang mulai..berasa..
Asa ini bukan rasa sembarang asam manis dunia..

Renyah dalam setiap kecap santap..
Kunyah setiap angkara yang belaka..
Sekejap...sekejap...sekejap..
Belaka..belaka..belaka..

Berbangga akan rasa..setiap manunggal asa 
Meraih setiap cita..setiap putaran dunia
Mengalah dalam pengejaran cinta..demi Dia semata..
Apa salahnya ambisi sebuah rasa???

Sudahlah..



Faldiansyah

Monday 14 April 2014

Senyum Untuk Negara

Senyum indah manunggal rasa..
Becik ketitik ala ketara..
Manusia bakar angkara bencana..
Ketika kita berangin fakta..disebut dusta..

Tak perlu ada cerita dalam suaka..
Bencana datang dari Tuhan sang pencipta..
Bawa angin hembus sepoi merona..
Kami ada karena siap tak ada..

Senyum indah ini dipersembahkan untuk adinda..
Yang jalin rasa dengan Negara..
Alhamdulillah saja kurasa siap membuatmu merasa..
Aminkanku ternyata didengar pencipta..

Wahai engkau sang pencipta rasa dan penghujam segala..
Engkau memberi pembelajaran kedua cucu adam dan hawa..
Ikhlas adalah senyum yang lega tanpa si duka..
Berhak dapat bahagia adalah hal yang selalu dinanti adinda..
Alhamdulillah engkau mendapat segala rasanya ya adinda..
Aku ikut tersenyum dalam segala rasa yang ada..
Bahagiamu adalah simpul senyumku..itu yang kurasa..

Bismillah..
Bahagia selalu engkau bersama Negara..
Aamiin..




Cinta adalah...

"Mengikhlaskan demi membahagiakan...Melepaskan demi menjadikan...Mencintai walau tak memiliki..dan mendukung..walau bukan aku yang memberi dukungan sampai mati"


Faldiansyah.

Saturday 5 April 2014

Manunggal Rasa Dalam Angkara

Tatap angkara dari sengketa..
Busana baur dalam janur merona..
Kita merasa dalam kuasa..
Dalam berita dalam dunia yang rasa..

Pelipur memanja hati dalam gulita..
Penyayang mati dalam setara..
Air rupawan dalam bencana..
Perdana merasa tak kuasa..

Kelimpungan..
Kelabakan..
Ketenaran..
Kecanduan..

Kelimpungan mencari arti semata..
Kelabakan dalam gulita senyawa malam..
Ketenaran dalam hati berupa lara..
Kecanduan dari selama hilanglah beranyam..

Ikhlas...Tuhan Yasalam..Ikhlas..
Kawula ikhlas serasa nyawa..
Jiwa dan segala milikMu..
Manunggal rasa hanya punyaMu..

Mudah-mudahan berbahagia selanjutnya..
Dalam kuasaNya yang tiada angkara..
Segala..
MilikNya..Aamiin..







Faldiansyah

Tuesday 25 March 2014

Sekar Wangi Angkara Derita Sama

Sekar wangi manunggal suaka..
Menara kita merancang julang kuasa..
Permata hilang berlian semata..
Kiranya sangka lebih dari derita..

Angkara bernyawa pernah menata..
Pujangga suaka dalam berita di menara..
Penjaga bencana derita kelam semata..
Aku bertanya pada saat hempas angkara..

Diam adalah busana dalam kencana..
Diam adalah tarian seputar dunia..
Diam juga bernyawa ketika berdoa..
Sembarang dalam jiwa angkuh pusaka..

Kiranya aku dalam angkara..
Kiranya sembuh bukan bencana derita..
Tuhan pemilik semesta raya..
Jingga meraup tanya dalam angkara...

Ketika hendak murka..
Diam saja..
Karena angkara bukan murka semata..
Diam saja..
Toh kita yang bertanya..kita yang menjaga..




Faldiansyah

Thursday 20 March 2014

Bergumam Di Tengah Malam

Semoga..hari ini merupakan pelajaran terbaik..
Semoga..hari ini adalah guru hari esok..
Semoga..perjalanan ini bukan yang terakhir..
Semoga..seluruh hari ini adalah hari yang mutakhir..

Tuhan Baik..

Perihal kalimat yang beranjak usang..
Seluruh hal bukan menikmati lagi dihayati..
Diingat seluruhnya adalah milikMu..
Dinanti hari pertemuanku denganMu..

Tuhan Kuasa..

ElokMu selaku menjadi kuasa yg maha rahasia..
SajakMu begitu berlaku di telinga manusia..
MatahariMu selalu baik menerangi wajah kami..
Walaupun kami seakan lupa keberadaanMu..

Aku adalah hal yang berlaku semena asa..
Aku juga sering melipur hati lara demi doa..
Berbagai ingkar dari ruang tak ada henti..
Semua prosa demi sang hawa yang bukan pilihanMu..

Tuhan Sang Maha..

Beranjak sekarang langkah kususuri..
Demi pertemuanku denganMu kelak nanti..
Memohon ampunan sebesarnya atas kemunafikanku ini..
Memohan sebuah jelita di malam hari nanti..

Andai disadari sejak dulu kelak..
Seluruh kecantikan ini milikMu..
Seluruh prosa hangat milikMu..
Seluruh kemegahan Arsy itu milikMu..

Mudah-mudahan..seluruh nafas ini..
Hanya kuikhlaskan untukMu ya Allah...
Aamiin...




Faldiansyah

Friday 14 March 2014

14 March 2014

Senyum kasih..

Tuhan Maha Penyayang...Maha Pengasih..
Allah tiada dua..Dia Tuhan segala galaksi..

Hari ini..Cucu Hawa itu genap mengulang tahunnya..
Seharusnya..jadi hari kami berdua..
Tuhan Maha Sayang...Tuhan sayang kami..
Mungkin belum saatnya..dan belum saatnya menggetar Arsy..

Harusnya...Kita sudah bersama sayang...
Tuhanku Maha baik...Tuhan kita Maha Pengasih..
Mungkin kita dipererat lebih erat..
Dan nanti diberikan waktu yang dapat mengubah semuanya..

Aku tak bisa berkata apa..
Kamu pun tak mau berjawab apa..
Cucu Hawa baik...
Calon Istri mulia...

Seharusnya kita sudah bersama..
Manusia pandai berencana..
Tuhan Yang Maha Esa..
Beliau Yang Maha Penguasa..

Selamat Ulang Tahun tersayang...
Irinauly.





Faldiansyah.

Wednesday 12 March 2014

Fajar Dinanti

Pagi..

Ada sesuatu yang hilang..
Pagi tak nampak fajar jingga pelangi..
Kini dan nanti mungkin sudah terganti..
Seharusnya...tetap begini..

Singkat saja..

Kini dan nanti itu rahasia illahi..
Dan mungkin fajar tetap diminta di pagi hari..
Aku terus tetap memintamu hingga mentari..
Dan tetapkan hati kau hawa yang kunanti.

Apapun itu nanti..

Faldiansyah.

Tuesday 11 March 2014

Kala Manu Dan Mala Bercerita.

Serangan sebelum pejam..

Kala malaikat menghampiri umat Tuhan...
Dimana doa dikala akhir sebelum pejam dicatat oleh malaikatNya...
Dan dikala seluruh cerita masa hari ini disampaikan kepadaNya...
Keyakinan akan didengar, akan disampaikan..dan akan disatukan...

Hampir bosan dirasa menjalaninya..
Hampir mati rasa setelah menelaahnya..
Dimana kita hanya bisa berkeluh dan meminta padaNya..
Tetapi jujur dengan siapa lagi kita meminta selainNya?

Wahai malaikatNya...
Sampaikan padaNya aku hanya ingin menggetarkan ArsyNya dengan cucu hawa yang itu..
Sampaikan padaNya aku akan menjaganya dikala susah dan senang..
Sampaikan padaNya hanya Dia yang bisa membuat kami bersatu lagi..
Tapi wahai malaikatNya...
Tolong sampaikan padaNya aku tidak akan membuat hawa itu menangis lagi..ini akhir janjiku untuknya..demi senyawa hidupku..



Selamat pejam




Faldiansyah.

Kutipan Singkat Matahari

Setiap makan siang...adalah waktu tepat untuk kabur :p

Permintaan manusia begitu memuluk-muluk...
Permintaan manusia memang kadang tak masuk diakal...
Tapi Tuhan selalu memiliki jawaban dari seluruh permintaan manusia..
Memiliki satu kejutan hebat dibalik seluruh permintaan yang ada...
Beberapa hal telah disajikan..Beberapa hal juga telah disiapkan..
Apa guna? guna memiliki seluruh keridhoanNya dan jalanNya..

Menikmati setiap hal yang disajikan olehNya...
Adalah salah satu bentuk rasa syukur yang harus dinikmati..
Seluruh sakit dan jatuh adalah nikmat dan pemberian..
Seluruh hal adalah anugrah...
Hingga pada saat Allah murka pun...
Beliau masih memberikan satu hal yang harus terus dipelajari...
Tuhan Maha Penghujam seluruh rasa...



Selamat menikmati waktu matahari tepat di ubun-ubun.

Faldiansyah.

Matahari Tinggi Segalah

Hampir memasuki waktu Matahari Tinggi Segalah...

Barulah kita menyadari semua saat ini terjadi...
Barulah kita membuat semuanya setelah ini hampir runtuh melebur...
Ini adalah satu hal yang telah ada dan disangsikan bagi kita..
Menyadari keterlambatan yang tak perlu disadari tapi diperbaiki...

Semua belum usai selagi kita masih bisa bernafas...
Semua belum hilang harapan saat kita masih bisa berbicara dengan baik...
Semua juga belum tentu disudahi ketika kita dapat menerima waktu Matahari Tinggi Segalah..
Kita...bukan hidup untuk mengakhiri tapi untuk kita berdoa agar menepati...

Kita adalah umatNya...
Menyadari itu satu hal yang penting...
Kita adalah umatNya...
Membuat berarti itu lebih baik dari sekedar menyadari...

Sadar itu sudah baik...
Memperbaiki itu baik juga...
Memberikan sesuatu yang bermanfaat itu baik juga..
Dan memperbaiki sesuatu hal dari bidang yang runtuh itu jauh lebih baik...

Bukan mengada...memang kita kurang menyadarinya saja :)
Berikut kalimatnya..

"Sesungguhnya keindahan itu keindahanMu, kecantikan itu kecantikanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu. dan perlindungan itu perlindunganMu."

Sesungguhnya tidak ada hal yang patut kita syukuri selain syukur untukNya...
Jika memang ini adanya...memang sebaiknya perbaiki seluruhnya dari awal...
Salahnya banyak...tak jadi masalah...Tuhan Sang Maha..Tuhan Sang Kuasa...
Tidak ada hal yang tidak terjawab...Tidak ada hal yang tidak Dia jawab...

Selamat merayakan waktu Dhuha. (waktu Matahari Tinggi Segalah)






Faldiansyah.

Aku, Kamu, dan CeritaNya.

Selamat pagi..
Teralu awal untuk pekerja nocturnal..
Dan terlalu siang untuk sang pujangga pencari kabut..
Tapi...seamat pagi..

Baru-baru ini mendapat sedikit cerita dari sahabat..
Tersakiti..terbuli..dan tak mengampuni..
Baru-baru ini juga mendapat cerita lagi...
Tersakiti...terbuli..dan lagi-lagi tak mengampuni..

Beberapa hal yang dapat dilihat dari beberapa yang terlihat..
Masalah terus datang beruntutan bagi mereka, saya, kita..
Tapi semua relatif sama..berujung..dan tak diujung..
Kenapa? Namanya jg manusia..

Perbaikan dan keterlibatan hidup manusia pada Tuhannya.
Kepercayaan dan pengampunan atas Tuhannya..
Seharusnya bisa menjadi contoh yang beranalogi sama..
Simple..dan lebih bermanfaat..

"Hal yang paling dicari itu adalah ridho dariNya..ambil atas dasarNya..jangan mu"
"Ini semua tidak ada hubungannya dengan keuntungan pribadi..tapi keuntungan sendiri yang dituntunNya"
Dan..mencintai dengan bertemu doa sepertinya lebih baik dibanding mencintai dengan nafsu :)

Tapi...namanya juga Manusia :)



Faldiansyah

Monday 10 March 2014

Aku Dan Kerumunan MalaikatMu

Sehat selalu...
Bersih selalu...

Siang berasa malam...
Malam pun tetap sunyi sirna biasa..
Siang harusnya gaduh....
Malam pun harusnya tetap senyap...

Aku bernyali atau tidak...mungkin tetap sama saja...
Kamu menyatu atau tidak...kuyakin tetap sama...
Artinya...
Ketika aku tak bersama dengan hati yang terajut...
Hanya Tuhan yang bisa mempersatukan bukan?

Cinta...Cinta..
Berasa hambar saat belaka...Berasa pudar...saat pusaka..
Cinta...Cinta..
Buat berasa ketika dibuat...Tak berasa ketika dibuat juga...
Jadi apa maunya...

Salah satu hal yang ada dalam hidup ini adalah menyadari...
Betapa besar cinta Tuhan pada umatnya...
Betapa sayang Beliau berlari untuk kita..
Dan betapa riang saat kita meminta...

Aku dan kerumunan malaikatMu...

Aku bersyukur terus ditemani...
Aku bersyukur ketika Engkau terus ada disini...
Aku bersyukur terus meminta...
Walaupun yang diminta pun meminta untuk tak diminta...
Engkau wahai Tuhan Sang Maha Sempurna..
Jika ini baik menurutMu dan cintaku padaMu...
Jangan hentikan permintaan ini dan teruskan menguji cintaku padaMu






Faldiansyah.

Sunday 9 March 2014

Menyulam Hujan Diatas Fajar

Tepat post ke 100...Hore..

Berbagai prosa sudah tertulis..
Sakit, Senang, Marah, Percaya, Tak percaya, Sujud, Dan tak mau sujud..

Berubahlah demi waktu..Bermulailah demi kamu..
Sajak dan prosa memang tak mungkin bisa terbaca dengan baik...
Tapi kilau hanyalah kilau senja dibawah mentari...
Berubahlah demi Dia..Bermulailah dengan kalimatNya..

Aku memilih titik diantara jemari menari tertuju dalam kilau kelabu...
Aku membuat sajak dalam jemari surau angkuh dalam tertuju...
Aku membuat semua demiMu yang selalu ada di dekatKu...
Aku menjadikan semua pilu kelabu jadi abu yang seharusnya tak begitu...

Tuhan pilihkan jalan...Tuhan tentukan surauNya...
Aku jalankan pilihan...Aku jadikan semua kenangan..hanya kenangan? tidak :)
Percuma dilupakan...hanya berbuah melekat didada...
Percuma diabaikan...hanya berbuah senyawa tak lekang oleh waktu belaka..

Jika mulai pilu...kembalilah padaNya..
Jika mulai risau...berpeluklah denganNya..
KasihNya tiada dua...menghampirimu adalah berlari untukNya..
Dia..sangat baik sekali..Tuhan baik yang maha Esa.

Ketika hujan datang...berhentilah..
Ketika waktu fajar merangsang...bangunlah..
Karena setiap tetes hujanlah doaku terkabul...
Karena setiap fajarlah aku melantunkan doa untukmu..







Faldiansyah.

Denting Surau Kemilau

Pijak adalah satu hal yang telah ada jawaban...
Lalu adalah satu surau kilau matahari memukau
Langkah adalah arah dalam tujuan satu senapan...
Hembus adalah satu gemuruh surau angkuh yang menyambut..

Hilang bukan berarti tak berdoa..
Ada bukan berarti tak berdaya..
Sujud selalu ada untuk hamba..
Doa pun mengalun demi hawa..

Hancur bukanlah segala...
Keping juga bukan semata..
Laju terus memukau sang fajar..
Melantun...Memukau...Berkilau..

Apa guna prosa ini jika tak terbaca...
Yakin adalah satu hal yang terus ada dalam fana..
Apa guna prosa ini jika tak bertindak...
Yakin adalah satu hal yang harus diterap dalam jiwa..

Kosong...lalu kembali merebah..
Kosong...lalu kembali teringat..
Kosong...lalu kembali menjamah..
Kosong...dan...berkata sudahlah...

Hentikan saja denting surau rindu pulau ini...
Semua tak berguna hanya elok semata..
Hentikan saja denting kilau hitam merona ini...
Semua tak berguna layak tarian jemari tak daya..

Hampir tak guna...
Hampir tak asa...
Sudahi saja..
Kenapa harus bertahan jika Tuhan tak memberinya..
Apa guna..
Sudahi saja...
Kenapa harus melaju dalam doa jika Tuhan tak yakinkannya...
Sudahlah wahai engkau malaikat dan setan di kanan dan kiriku...
Kenapa susah payah membujuk dan melarangku seperti ini...


Toh Tuhan pun tak berhenti membuatku berdoa dan bergumam...





Faldiansyah

Temukan Aku Dalam Doa...

Menyurau kamu..
Membalikkan bantalmu..
Menimbulkan pilu...
Mengingat bulanmu..

Tak temu sapa..
Tak temu apa..
Temu doa..
Itupun jika benar adanya..

Melipur rindu...
Menyurau cucu hawaku..
Melipur sendur...
Mengingat candamu...

(ost. SO7- Anugrah Terindah Yang Pernah Kumiliki)

Mengingat jelas..
Memberi laras...
Mengingat paras...
Memberi nafas...

Menepi demi Illahi..
Berdoa demi Janji..
Menyapa dalam doa..
Berharap sama..

Yassalam Ya Rabb..
PutusanMulah...
PemberianMulah...
SenyawaMulah...

Jika memang hanya doa yang Kau anjurkan...
Jika memang ini doa yang Kau sarankan...
Tak mungkin kuingkari..
Tak mungkin ku tak suraukan...

Penantian fajar 





Faldiansyah.

Peri Tidur...Wahai Peri Tidurku...

Peri Tidur...Wahai Peri Tidur...

Kapan engkau menyapa cucu adam yang bernyawa..
Kapan engkau mencoba menari dalam mimpi seorang pujangga..
Apa guna mentari jika peri tak kunjung menyulami mimpi..
Apa guna jerami jika jarum tak henti ada di tepi..

Peri Tidur...Wahai Peri Tidurku....

Kenapa sulaman mimpi bukan kau indahkan tapi letakkan...
Kenapa bernyanyi jika menari adalah hal yang kunanti disajikan...
Apa guna mimpi jika mata tak ikut bersembunyi...
Apa guna jemari jika tak lelah untuk menari...

Peri Tidurku...Wahai Peri Indahku..

Cepat datang kemari sudah kupersembahkan lagu mesra kita..
Engkau anugrah terindah yang pernah kumiliki...
Cepat bernyanyi sebelum aku memetik mimpi kukembali..
Engkau anugrah terindah yang pernah kumiliki...

Cucu Hawa...wahai cucu hawa...

Biasanya engkau membuat yang membuat semua peri tidur cemburu dalam gulita...
Biasanya engkau juga menyulam prosa dalam mimpi yang telah kita bangun dalam asa..
Cepat kembali jika telah....sudahlah...
Cepat kembali jika sudah...sudahlah...

Sudahlah...ini terakhir sebelum hari ini dinanti fajar...








Faldiansyah.

Senandung Langkah Gulita Fajar

Detak dalam nama...
Rangkai dalam prosa...
Kami yang perasa..
Engkau yang Maha..
Kami bisa apa?

Ini aku...Bertanya tentang seorang nama..
Engkau menjawab..Keyakinanku meruntuh..
Dan ini aku...Yang tetap bertanya bagaimana nama..
Dan Engkau masih menjawab...berdiam dan berdiam...

Waktu tergelincir dalam asa dan rasa...
Bersama malam dan fajar yang hampir sama..
Sang peminta waktu fajar...
Wahai engkau kasih tak bersama dalam rasa...

Senandung ini telah ada dalam rasa yang ada sejak....lama...
Bulan inilah yang membuat matahari bersinar lebih terang...
Dan bintang inilah yang telah membuat seluruh kepercayaan menjadi benderang...
Engkau Sang peminta fajar....

Sampai kapan kuberdiam?
Sampai kapan juga akal ini menebar segala rasa ya Rabb..
Peminta fajar...wahai engkau...
wahai engkau...

Langkah dalam gulita...
Seribu tanya dalam dada yang dihujamkan olehNya...
Seribu rasa dalam asa yang telah dihujamkan olehNya...
Langkah dalam gulita...

Pelindung malam dalam gulita lilin menyeringai...
Peminta fajar...wahai engkau...
Yaaaasssalaaaammmm....
Langkan dalam gulita...senada...berasa...dihujam olehNya...

Aku bersyukur atas seluruh nikmat diam yang Engkau tentukan..
Aku belajar dalam seluruh asa yang baru saja Engkau pilihkan..
Aku yakin dalam gulita putih masih ada hitam yang melekat berkah dariMu...
Aku percaya ini bukan henti sekedar diam yang Engkau sembuhkan..
Aku milikMu..
Aku pemintaMu..
Aku pemujaMu..
Aku yang siap menggetarkan ArsyMu..
Wahai Engkau pendatang fajar..
Aku berserah...untukMu..






Faldiansyah

Sulaman Nada..Perihal Nama..Sama Saja :)

Sulaman nada...Perihal nama...Sama saja..
Dalam rantai permata sulaman cincin peti dari samudra di segitiga..
Tak ada dan tak akan pernah ada..hal semudah dalam sulit tilam suaka saya..
Perihal mata..tak perlu bertanya dalam gulita..sama saja..

Kini dan nanti..
Sama saja..
Selesai atau mulai..
Sama saja..

Tak lagi sama memungkinkan hati berkata sirna?
Tak lagi berbeda melainkan suara menyurau kurma?
Sama hilang...Sama manis...Berbuah dalam jiwa..
Sama saja...Sama rasa...Sama saja...

Apapun adanya..
Kawan-kawan pun menyurau sama..
Apapun adanya..
Sudah ditunggu jatuhnya dan ribuan suara surau berbeda...

Aku dan kamu...
Mereka dan dirimu...
Sama saja...betul-betul sama...
pusing? sama...

Cucu hawa..
Wahai engkau..
Sama saja..
Tak berkata...
Wahai Tuhan...







Faldiansyah

Friday 7 March 2014

Terima Dalam Kasih

Subhanallah Tuhanku Allah Maha Besar..

Dalam segala jenis bentuk kesempurnaanMu..
Terdapat satu hingga dua jenis keterlibatanku..
Menjalani dan mengikhlaskan..
Menjadikan seluruhnya menjadi nikmatMu..

Terima dalam kasih..

Terima kasih aa Abdullah Gymnastiar yang memberikan berbait-bait keteribatan kalimatNya,
Terima kasih Ahmad Al Qallas yang telah bersedia memberikan dukungan dan terus menemani, menopang, memberi semangat saya
Terima kasih ade Arin Ulfa Fauziah yang sudah rela memberi tumpangan untukku dan Al Qallas untuk beristiq dan bersedia berniat meluruskan..
Dan Terima Dalam Kasih Ya Allah yang telah memberi jawaban paten yang tak mungkin kuingkari.

Inginku adalah kamu..
Janjiku adalah kamu...
Dan surau hatiku tetap menyebutmu..
Wahai cucu hawa..yang telah lama tertulis dan terlibat dalam hitam putihku..inilah keputusanNya, bukan ku tak sanggup berlari..terima dalam kasihku untukmu..

Allah Maha Besar.



Faldiansyah.




Thursday 6 March 2014

Sulaman Rentetan Asap

Bertanya adalah sulaman rentetan asap yang berhembus
Bertanya merupakan satu sulaman harapan dan kisah dalam masa yang bernyawa
Jawaban adalah hasil dari sulaman Tuhan pada umat yang menghembus
Jawaban merupakan hasil sulaman Tuhan yang dihadiahkan untuk ukiran jiwa

Tak penting apa itu jawaban..
Tak penting apa itu sulaman..
Pentingkah sebuah arti harapan..
Pentingkah senyawa kisah dalam masa pernyataan..

Manusia meminta...Tuhan memberi..
Manusia bernyawa..Tuhan menyapa..

Apakah cinta adalah segala..
Apakah cinta memang bernyawa..
Jika memang bernyawa...
Kenapa kita membela nyawa dibanding Tuhan yang menyapa..
Jika memang betul cinta suci kita adalah hadiah untuk Tuhan yang memberi nyawa..
Kenapa kita menduakan cinta Tuhan pada kita..
Kenapa kita meminta doa untuk diberi cinta sementara tak lagi sama..
Kenapa juga kita memilih mengejar harapan yang belum tentu sirna sementara Tuhan adalah kekasih suci kita

Kebenaran arti jiwa...
Sang Tuhan pemilik jiwa...
Aku pernah melupakanMu...
Aku sering kali tak sadar adaMu...
Kemenangan milikMu semata...
Sang Tuhan pelipur lara...
Aku pernah menghujatMu demi cinta..
Aku pernah tak menolehMu demi lara..
Cinta suciku milikMu...
Cinta hebatku milikMu...
Ampuni hambaMu ini...






Faldiansyah

Simpul Bahagia Yang Bertanya

Kesungguhan berujung tulang
Perisai bermata berlian
Salam berucap Tuhan
Aku berdiam tak sanggup menahan beban

Kalimat ini berujung tajam tak bermata sebagaimana pisau berlian menusuk tulang
Indah Tuhan semegah semesta bimasakti yang menjunjung salam berucap alam
Tapi ini dariku wahai cucu hawa yang kupuja sebagaimana bintang
Yang terus bersinar ketika Sang fajar beranjak pulang

Prosa tak berawal tapi berakhir
Sukma berembun silam tanpa mengukir
Aku diam tak berkata apa
Bukan berarti embun yang hilang saat fajar datang menyapa

Diam memang bukan segala
Ucap memang menyongsong kepala
Tunduk adalah jawaban terbaik manusia
Ketika aku datang padaNya...dan Beliau berlari menghampiri umatNya

Jika memang benar ini adalah pertanda, kenapa harus celaka sebelum bersama
RahasiaMu sangat hebat, JawabanMu juga sangat dinanti seluruh manusia
Apakah semua ini hanya permainan hati yang berbuah semanis kurma?
Apakah ini hanya seperti khuldi yang membuat Adam dan Hawa ke Dunia?

Aku hanya makhluk yang berkiprah tentang senyawa pulau sengketa..
Aku juga hanya berusaha membuat semua lebih bernyawa..
Jika memang salahku ini tak bisa diterima begitu saja..
Ijinkan saya untuk membuat semua menjadi lebih baik demi masa..demi kita..demi cucu hawa..



Aku..adalah tanda tanya yang mencari dimana pertanyaan dijawab olehNya...
Jika NYA adalah Ya...
Kenapa bahagia harus menyelimuti tanda tanya...
Dan simpul merekah bahagia merupakan jaitan dari luka yang ada...
Aku? simpul bahagia yang bertanya...




Faldiansyah

Wednesday 5 March 2014

Suara Kawan TentangNya

Lalu belum terlalu berlalu..
Semu menyurau kisah dalam semilir senyawa padu..
Aku bukan merintih lagi berkeping..
Kamu lebih dari segala arti putih salju beriring..

Kisah sendu tlah berlalu..
Jalan terus menempuh kilau menyatu..
Berserah padaMu..
Tanpa mengarak silau abu..

Dua hal yang harus tetap ada di dalam diri manusia.
Iman..dan semangat..
Terima kasih kawanku..Agung Al Qallas.
Atas semangat dan pengetahuan tentangNya..



Faldiansyah

Tuesday 4 March 2014

Perihal Kisah

Meraih Mata disaat hari gemilau..
Periang sudah wajah yang suram bergurau..
Dimana kisah menjadi senyama tak pasti..
Bergumam indah demi kisah Illahi..

Perihal cinta..sudahlah..

Peraih citra hilang tak bernyawa..
Peraih senja tenggelam dalam nyawa belaka..
Pencipta raih..bukan juga..pencipta sutra..juga bukan..
Makin tak menjelas di hari keempat ini..

Akan kuberi judul disaat setiap kisah bernyawa..
Akan diberi citra dan lara disetiap langkah berdetak..
Akan memberi sulam..akan kuberi senyum..
Bersujud deminya? Mungkin hanya demi keikhlasan..

Jika yakin kenapa tidak..
Jika senyap kenapa suntuk..
Jika 3 tahun ini telah berlalu...
Jika saat ini pun jadi hal yang harus meluluh..

3 tahun memang bukan hal kecil menyakiti..
3 tahun juga bukan waktu yang sedikit untuk memantap..
Tidak mengeluh..justru telat menyesal..
Mau bilang sudahlah...tak bisa tapi tak boleh menyerah..

Usaha ini...tidak berhenti senyap..
Usaha ini...harus bersayap..
Dan usaha ini..harus berakhir doa..
Apapun doanya..apapun keputusannya..
Mimpi..wujudkan..lakukan..usahakan..berserah..



Faldiansyah

Saturday 1 March 2014

Hal Yang Tak Perlu Ditelaah

Terbiasa dari hal yang tak biasa...
Membiasakan dari hal yang diharuskan...
Berkali dalam seribu, dan bertambah dalam pengurangan jenaka dan ruang...
Kami...saya maksudnya sekarang...

saya..

Pelantun dari berbagai lantunan yang diharuskan..
Perusak dari berbagai kalian emosi yang menjelma jadi diam sahaja..
Dalam kekinian...dan dalam kesunyian...
ohh...betul adanya rindu pada pelangi..
betul juga ruang dan waktu tidak berputar melainkan menggiling..
seluruh hal yang telah dan tak menelaah satu arti...
apa yang dikejar bukan mengejar..apa yang didapat tak dapat didapat..

Lantunan hanya lantunan sayang...percayalah :)

Dalam segala bidang yang menjadi sebidang...
Dalam segala ruang yang diberi dalam ruas jari yang menjengkal setiap centi
Kini dan nanti..besok dan lusa..kapanpun..ya...kapanpun.
Prosa asa hanya sampah :)

Kita saling serang tak sengaja...
Kita saling peduli tak merana...
Kita saling mengurang tanpa menambah...
Sadar bukan arti bahagia...sesederhana itu..karena seluruhnya sudah tertuju...

Rindu pada pelangi..
Sua tanpa ruah..
Bejana dalam asa..
Suara tanpa nyawa..
Bicara dengan kata..
Kita yang tak bercermin...saya..tak bercermin :)

Telaahnya gampang.

Kita tak saling benar-benar memaafkan...
Kita juga tak saling benar-benar mendo'akan..
Kita tak saling tarik..
Kita bukan hal yang patut menarik, memaafkan, mendo'akan...
Tapi melakukan..

Telaah lebih gampang..

"sebutkan satu hal saja kenapa tak ada obat dikala sakit?"

Salah tak terulang bukan jawaban...
Pencarian mungkin yang terlalu ambisius..
Sampai lupa jika hatimu membeku..

Telaah sangat gampang.

Karena ruang nafas kita satu.

Yang tak perlu ditelaah....

Karena saya Faldiansyah Buyung Sultan Daisman.
Dan engkau Irinauly.




Sekian.






Faldiansyah.

Tuesday 11 February 2014

Gemuruh Surau Angkuh

Terlalu banyak hal yang tidak perlu keadilan..
Karena berbagai hal yang telah menjadikan satu keikhlasan adalah hal yang tidak mengadili keikhlasan..
Dalam satu hal fana yang dijadikan nyata hanya untuk kepuasan semata Matahari..
Satu hal lagi kepuasan bernyawa demi mata air di sungai bulan purnama..

Keringanan beban dalam segala hal yang biasa pun mengenakan jas keadilan bernyawa..
Berkata sudah dalam hati untuk kepuasan bernyali? bukan satu jawaban tetap surgawi..
Memberatkan ringan dalam berbagai arah dari sebuah kemapanan rompi kemakmuran...
Berkata belum pun belum tentu mendapat satu hasil dari akhir sang Jibril...

Seluruh kalimat ini dibuat menghadap matahari...
Bertanya pada bintang yang masih bersembunyi dibalik kekuasaanNya...
Dijawab oleh angin sepoi ditiup dari mulut sang bulan....
Bertanya lagi pada awan yang meneduh bergemuruh surau angkuh...








Faldiansyah

Friday 7 February 2014

Dalam Keadaan Berdiri Terkikis

Dalam diam mendengar bacaan Qur'an sebelum subuh...
Dalam diam mendengar gemuruh ketikan saat subuh...
Dalam diam berdiri terkikis di tempat yang sama setahun lalu...
Dalam diam mendiamkan raga yang bertanya kenapa dan mengapa sudah meluluh...

Aku hanya bisa terdiam dan berpikir apa kata sobatku
"jika kita dalam keadaan berhasil dan kembali lagi kedalam masalah yang sama...kita belum naik kelas"
Aku hanya bisa terdiam dan berpikir saat mengingat berdiriku di tempat yang sama
"apa jadinya saya jika aku tetap berdiri terkikis di tempat ini"
Aku hanya bisa terdiam dan terus mengingat apa kata Ibu
"sujud dan menyembahlah ketika kamu dipertemukan dengan pertanyaan di otakmu itu"
Aku hanya bisa terus mendiamkan raga ketika terngiang Ayahku berbicara
"apapun yang kamu lakukan adalah kebenaran yang menunda kesalahan atau kesalahan yang menunda kebenaran...terus belajar dan kurangi pertanyaan kosong dalam otakmu..jalani"

Inilah saat dimana aku bisa mendiam dan mendiangkan raga saat semua mulai bertanya serentak
Ini juga saat dimana aku bisa mendewasakan pikiran dan menyusun semuanya tanpa keberhasilan
Ini juga tepat dimana aku bisa berpikir kenapa bisa kita berdiri tapi terkikis?
Ini adalah saat yang tepat menjawab semua pertanyaan kosong yang ada dalam benak idealisme ini

"hawa dan adam menunggumu jatuh itu bukan sekedar satu..ada ratusan bahkan mungkin ribuan cucu hawa dan adam.."

Itulah yang membuat berdiri

"kapan dan tentukan seluruh pilihan hidupmu atau kau akan terlambat dan kulampirkan namamu di halaman paling depan dalam secarik surat yang mempersilahkanmu datang dan duduk memakan seluruh penyesalan dalam pesta yang kuhidangkan nanti"

Itulah yang membuat terkikis


Berdiri Terkikis.

Dua kata yang identik dengan satu hal.





"bangkit dan jalani walau tanpa kaki"
"hadapi dan ratapi walau tak berenergi"
"dan berTuhan atau sesal sampai mati"







Faldiansyah

Monday 3 February 2014

Surat Untuk Cucu Hawa


Wahai cucu hawa yang indah..

Kiranya kita belum bisa dipertemukan dengan nyawa..
Sesungguhnya kita adalah senyawa yang terpisah demi ruas kisah dalam permainan pencipta yang Agung..
Sesungguhnya hanya waktu dan cinta yang bertanggung jawab atas seluruh hal yang belum terjadi..

Wahai cucu hawa yang menunggu fajar..

Kiranya jika subuhmu belum berimamkanku..
Sesungguhnya hanya gunam adzanlah yang dapat mempersatukan kita dalam kebersamaan yang didamba..
Sesungguhnya hanya sajadah dan mukenamulah yang dapat membawaku pulang dalam Fatihah kita yang akan disambut oleh senyummu saat salam terakhirku..

Wahai cucu hawa yang jelita saat dzuhur..

Kiranya jika terik sang mata disaat hari telah berada diatas ubunku..
Sesungguhnya hanya candamu yang dapat membawaku segera ranum hingga menjelang malam..
Sesungguhnya hanya gemulaimu yang dapat membasuh wudhuku saat takbir dikala terik..

Wahai cucu hawa yang menanti cucu adam pulang dari gemuruh dan cobaan Allah..

Kiranya engkau ragu..
Kiranya engkau bungkam..
Kiranya engkau bosan..
Kiranya engkau jenuh..
Kiranya engkau telah siap..
Kiranya engkau menunggu..
Kiranya engkau tak kuasa..
Kiranya engkau ingat jerihmu..
Kiranya engkau menjerit..
Kiranya engkau melejit..
Kiranya engkau merasa tak adil..

.....

Sesungguhnya wahai cucu hawa..

Cucu adam ini hanya bisa menjelaskan bahwa seluruh jiwa dan raga ini telah menjadi sebuah taruhan untuk mendapatkan semua penawar dari ragumu, bungkammu, bosanmu, jenuhmu, siapmu, tunggumu, tak kuasamu, jerihmu, jeritmu, lejitmu, tak adilku...
Mungkin cucu adam ini diam tak bersua..
Mungkin cucu adam ini melemah tak berdaya..

InsyaAllah wahai cucu hawa..



Faldiansyah

Sunday 2 February 2014

Semasa kisah, Cerita, dan Cinta..

Cerita masa..Cerita kita..Cerita depan..

Kisah masa..Kisah kita..Kisah depan..

Sebagaimana waktu..sebagaimanapun kamu..
Dalam sebuah hasil yang meratap selah kata selisih?
Atau berimpit dengan selisih dan kisah sebuah hasil..
Surat cinta..surat kita..surat terkasih..

Wahai para calon bidadari Surga..

Ini bukanlah sebuah kalimat yang terangkai demi selisih huruf dari kisah tahunan cinta bidadari pada manusia..
Ini juga bukan rangkaian selembar maya yang berusaha merintik dalam gemerlap hujan sendu..
Perihal masa yang terus berjalan dengan roda yang terus ada pada poros yang melingkari kehidupan..
Perihal janji yang mungkin belum tertuju dan terungkap dari satu masa tertentu yang melibatkan hati..

Wahai calon bidadari penyelamatku..

Bersabar mungkin adalah usaha yang selalu dikatakan oleh cucu adam dalam pencariannya..
Berharap kuat adalah kepercayaan yang murni yang disadari betul cucu adam kirimkan pada Tuhannya..
BerTuhan adalah hal yang paling dicari oleh sang cucu yang ingin menerangi jalan bidadarinya..
Bertahan adalah salah satu hal yang mungkin tidak akan kau tempuh jika kami sang cucu telah engkau hitung dengan keras..

Tidak ada kata lain selain...

Disini kami tak diam..kami sadar akan kebidadarianmu yang siap diambil cucu lain..
Disini kami berpikir..kami sadar betul akan pemikiranmu yang bisa saja berubah setiap detik yang dikalikan ketahananmu selama bergandeng denganku..
Disini kami berjuang walau hanya diam yang kau rasa dan hanya bayang yang kau lihat..ini kami yang berlari meninggalkan bayang..yang siap dan berusaha siap mempersiapkan semua..
Kenapa tidak sabar? Kami tak diam..

Seolah adam hawa tak memakan buah khuldi?
Seolah adam hawa tak berjalan dari utara ke selatan?
Seolah Tuhan menciptakan semua tanpa perencanaanya?
Seolah kami berdiam..Tuhanku..

Tapi sudahlah..
Jika memang yang terlihat hanya bayang dimatamu..
Mungkin hal terbaik dari yang baik telah diciptakan okeh Tuhan untuk memberikan yang baik untuk seluruh usaha dan kisah..



Faldiansyah.

Saturday 11 January 2014

Tulisan

Ribuan kisah dan mil mungkin kita telah hidup bersama satu kepercayaan yang pasti
Ribuan harta dan pengorbanan satu hal yang pasti bahkan tak pasti sudah terjalani
Dengan begitukah kita mengerti arti sebuah perjalanan dibawah langit?
Dan apakah dengan itu saja kita akan memengerti hal yang tidak terjadi nantinya?

Tulisan demi tulisan sudah diketik..ditulis..dan ditanam..
Apa yang akan terjadi nanti bukanlah misteri...tapi rahasia Illahi..
Apa yang bisa dilakukan bukan kehendak satu hal yang pasti tersebut?
Jika memang begitu...apa artinya usaha?

Semua bukan hal klise lagi mungkin..karena semua sudah ada jalannya sendiri..
Semua ini adalah satu rol film yang sudah akan terjadi dan tinggal menunggu kapan kita akan bergerak
Jika begitu..apa guna nama, apa guna rahasia, dan apa guna seluruhnya..
gunanya? memengerti sesuatu yang akan terjadi...dan belajar menghadapi semuanya?

mungkin itu...

Tulisan ini dibuat untuk seluruh hal yang akan dan tidak akan terjadi..
Tulisan ini dibentuk dari berbagai pertanyaan yang memperdaya otak yang tidak seharusnya bertanya
Tulisan ini...
Ya tulisan...sebuah tulisan yang dibentuk dari hal yang belum pasti..




Faldiansyah

Thursday 9 January 2014

Harapan Dari Mentari

Morning...

Pagi ditengah lirik dari lirih Matahari yang perlahan merangkak diputari
Ketika peranan harapan merubah semuanya menjadi hal yang pasti dan itu-itu lagi
Aku yang tergugah demi udara pagi hari yang terus ada didalam sanubari
Menopang harapan dan asa yang ada didalam hati yang bersiap menjalani...

Peran mentari dimuka bumi...menyinari dan memandangi manusia yang berarti
Menjelma dalam harapan mata yang terus memandangi langit dan bumi
bersama asa dan rasa di kota ini, yang terus memberi semangat beradaptasi
Ini semua sudah seharusnya biasa dan tak biasa...tak biasakah? ya biasakan...

Ketika esok hari aku ada dan menobatkan diri sebagai perantau...
Ketika esok hari aku masih ada dan memberi nama diri sebagai sang kuat yang berjalan...
Setidaknya ada satu nama yang akan terus ada demi rasa...
Setidaknya ada satu nama yang akan terus ada demi kilau mentari...
Selamat pagi.





Faldiansyah.

Thursday 2 January 2014

Segiabu

Perihal masa yang terlalu menjamu setiap inch hal yang berlabuh pada ketenangan
Dalam hal masa yang bergejolak dalam setiap detik pompa kehidupan yang temporer
Ketika masa mulai bergerak maju dan tidak akan pernah mundur dalam semangat dan iman
Aku..yang menepi bersama ego dan seluruh keterlibatan masa dan kehidupan temporer

Abadi itu tidak ada, dan senyap adalah jawaban dari seluruh keabadian yang tercipta
Kami yang berusaha menjalin asa yang membawa kebersamaan kitab
Permanen hanya permainan kata belaka yang menyembuhkan seluruh keterlibatan kekecewaan
Kami yang selalu berjalan demi masa yang terus berjalan dengan hijab dan hisap

Seluruh simbol yang ada adalah kosong dan senyawa partikel pasir diantara gundukan butiran biji besi
Itu hanya dibuat dengan hati dan mata kosong yang bukan berarti pasti
Seluruh hal yang ada akan kembali pada satu tujuan yang menyongsong seluruh semangat jemari
Itu adalah permanen yang berjalan bersama ego dan sayap yang tak pasti

Jika memang bukan jalannya, pasti sudah tak punya semangat untuk menarik garis
Jika memang bukan waktunya, pasti sudah tak diberi kesempatan untuk menggaris
Jika memang tidak ada gunanya, tak mungkin bisa lagi abu-abu dari warna garis ini bernyawa
Jika memang tidak ada fungsinya, tak mungkin gradasi warna berubah begitu sama dengan nyawanya

Otak hanya berfungsi 25% dari 100% keterlibatannya pada kehidupan





Why so serious ^^


Faldiansyah