Thursday 9 January 2014

Harapan Dari Mentari

Morning...

Pagi ditengah lirik dari lirih Matahari yang perlahan merangkak diputari
Ketika peranan harapan merubah semuanya menjadi hal yang pasti dan itu-itu lagi
Aku yang tergugah demi udara pagi hari yang terus ada didalam sanubari
Menopang harapan dan asa yang ada didalam hati yang bersiap menjalani...

Peran mentari dimuka bumi...menyinari dan memandangi manusia yang berarti
Menjelma dalam harapan mata yang terus memandangi langit dan bumi
bersama asa dan rasa di kota ini, yang terus memberi semangat beradaptasi
Ini semua sudah seharusnya biasa dan tak biasa...tak biasakah? ya biasakan...

Ketika esok hari aku ada dan menobatkan diri sebagai perantau...
Ketika esok hari aku masih ada dan memberi nama diri sebagai sang kuat yang berjalan...
Setidaknya ada satu nama yang akan terus ada demi rasa...
Setidaknya ada satu nama yang akan terus ada demi kilau mentari...
Selamat pagi.





Faldiansyah.

2 comments:

sinta said...

Bagus bener puisinya. makasih ya gan...... :)

Quiddo said...

Terima kasih :)
btw..ini bukan puisi :)