Monday 15 September 2008

silence

aku terdiam di selorong ilmu yang tak pasti
aku bersila diatas bumi yang menanti hari
kepastian yang menunggu arti sebuah kata tak berarti
saat dimana keheningan diubah dari sebuah dengung yang mati...

seperti cerita sorang bocah tolol yang tak ada di bumi
dan setiap tetes keringat kan mengingat sebuah terang yang sedang menunggu pagi
dimana aku bersedekap melirih sebuah senandung yang patah tak ada lagi
disitu ku tancak kan panah yang mati dan abadi....

aku disini menanti sebuah detik dan lirih yang hilang
tlah menantang awan dan berhenti dalam dengungan malam
saat semua siang kan menghitam menghantam pasang bulan
siditu terarah mati dalam nisan dan batu yang tertanam...





kepada para pembaca yang tak ada....
saya hanya mendengungkan sebuah prosa...
dan tertulis diatas lara...
saat semua tlah menghilang disana...




aku disini masih berdiri berirama...




quiddo sang pengirama dengungan gumam...

No comments: