Monday 3 February 2014

Surat Untuk Cucu Hawa


Wahai cucu hawa yang indah..

Kiranya kita belum bisa dipertemukan dengan nyawa..
Sesungguhnya kita adalah senyawa yang terpisah demi ruas kisah dalam permainan pencipta yang Agung..
Sesungguhnya hanya waktu dan cinta yang bertanggung jawab atas seluruh hal yang belum terjadi..

Wahai cucu hawa yang menunggu fajar..

Kiranya jika subuhmu belum berimamkanku..
Sesungguhnya hanya gunam adzanlah yang dapat mempersatukan kita dalam kebersamaan yang didamba..
Sesungguhnya hanya sajadah dan mukenamulah yang dapat membawaku pulang dalam Fatihah kita yang akan disambut oleh senyummu saat salam terakhirku..

Wahai cucu hawa yang jelita saat dzuhur..

Kiranya jika terik sang mata disaat hari telah berada diatas ubunku..
Sesungguhnya hanya candamu yang dapat membawaku segera ranum hingga menjelang malam..
Sesungguhnya hanya gemulaimu yang dapat membasuh wudhuku saat takbir dikala terik..

Wahai cucu hawa yang menanti cucu adam pulang dari gemuruh dan cobaan Allah..

Kiranya engkau ragu..
Kiranya engkau bungkam..
Kiranya engkau bosan..
Kiranya engkau jenuh..
Kiranya engkau telah siap..
Kiranya engkau menunggu..
Kiranya engkau tak kuasa..
Kiranya engkau ingat jerihmu..
Kiranya engkau menjerit..
Kiranya engkau melejit..
Kiranya engkau merasa tak adil..

.....

Sesungguhnya wahai cucu hawa..

Cucu adam ini hanya bisa menjelaskan bahwa seluruh jiwa dan raga ini telah menjadi sebuah taruhan untuk mendapatkan semua penawar dari ragumu, bungkammu, bosanmu, jenuhmu, siapmu, tunggumu, tak kuasamu, jerihmu, jeritmu, lejitmu, tak adilku...
Mungkin cucu adam ini diam tak bersua..
Mungkin cucu adam ini melemah tak berdaya..

InsyaAllah wahai cucu hawa..



Faldiansyah

No comments: