Monday 25 August 2008

memulai keadaan dari bidang yang rusak

ini terjadi sesaat sesudah semua terlampaui dengan benar,,,
ini semua menjadi kejadian yang tak terlupakan seumur bumi...
aku disini hanya memanjatkan puji syukur sebuah ikrar...
aku disini merenungi sebuah hal yang terlaksana laksana api...
semoga semua hanya ada di bumi ini bukan di sebuah planet yang menyerupai... hanya satu yang terpanjat demi Tuhan Yang Maha Mengetahui...
Ya Tuhan aku laksana api yang tertiup sebuah hembus angin sepoi...
Ya Tuhan aku laksana air yang diuapkan oleh ciptaanMu wahai Matahari...
semua terjadi sesaat setelah hati tlah menjadi abu yang gampang dihembus sepoi... semua sudah teralami sesaat setelah batu luluh oleh bertetes air...
biarlah semua terjadi laksana semua yang tlah tertakdirkan...
aku hanya sebuah masa yang sudah ditakdirkan menjadi detik aku hanya segumpal darah yang sudah tertakdirkan menyatu dengan tanah...
dan aku hanya sebuah hari yang sudah tertakdirkan digantikan oleh sang Tahun... sungguh sampai detik hembusan terakhirku pun akan ku tanamkan akar...
dari semua masalah yang tlah Kau takdirkan sampai aku mengalami sebuah puncak pengertian...
sungguh sampai retina ini kan menyatu dengan tanah akan kusampaikan...
semua rasa asa yang tlah ku lihat dengan seksama sebuah kesedihan hingga ku tak berair mata...

Tuhan jika Kau izinkan rongsok tubuh ini mengadu...
hati ini sudah mengalami batas penantian yang Kau takdirkan...
mata ini sudah mengalami puncak titik batas penglihatan yang Kau takdirkan...
bibir ini sudah mengalami batas akhir kata yang Kau takdirkan pula...
Tuhan saat nanti Kau ambil semua pernyataan yang sudah Kehendaki...
tolong sampaikan kata maaf dari bibir ini yang sudah tak sanggup lagi berkata... pada seorang yang tlah membuat semua ini tak berjalan seperti normal lagi... terlepas dari "ini salah siapa?!" aku sungguh tak perduli...




-anggap saja aku penyebab runtuhnya gedung 2000 lantai yang belum ada-


Faldiansyah Buyung Sultan Daisman

No comments: