Sunday 9 March 2014

Denting Surau Kemilau

Pijak adalah satu hal yang telah ada jawaban...
Lalu adalah satu surau kilau matahari memukau
Langkah adalah arah dalam tujuan satu senapan...
Hembus adalah satu gemuruh surau angkuh yang menyambut..

Hilang bukan berarti tak berdoa..
Ada bukan berarti tak berdaya..
Sujud selalu ada untuk hamba..
Doa pun mengalun demi hawa..

Hancur bukanlah segala...
Keping juga bukan semata..
Laju terus memukau sang fajar..
Melantun...Memukau...Berkilau..

Apa guna prosa ini jika tak terbaca...
Yakin adalah satu hal yang terus ada dalam fana..
Apa guna prosa ini jika tak bertindak...
Yakin adalah satu hal yang harus diterap dalam jiwa..

Kosong...lalu kembali merebah..
Kosong...lalu kembali teringat..
Kosong...lalu kembali menjamah..
Kosong...dan...berkata sudahlah...

Hentikan saja denting surau rindu pulau ini...
Semua tak berguna hanya elok semata..
Hentikan saja denting kilau hitam merona ini...
Semua tak berguna layak tarian jemari tak daya..

Hampir tak guna...
Hampir tak asa...
Sudahi saja..
Kenapa harus bertahan jika Tuhan tak memberinya..
Apa guna..
Sudahi saja...
Kenapa harus melaju dalam doa jika Tuhan tak yakinkannya...
Sudahlah wahai engkau malaikat dan setan di kanan dan kiriku...
Kenapa susah payah membujuk dan melarangku seperti ini...


Toh Tuhan pun tak berhenti membuatku berdoa dan bergumam...





Faldiansyah

No comments: