Thursday 6 March 2014

Simpul Bahagia Yang Bertanya

Kesungguhan berujung tulang
Perisai bermata berlian
Salam berucap Tuhan
Aku berdiam tak sanggup menahan beban

Kalimat ini berujung tajam tak bermata sebagaimana pisau berlian menusuk tulang
Indah Tuhan semegah semesta bimasakti yang menjunjung salam berucap alam
Tapi ini dariku wahai cucu hawa yang kupuja sebagaimana bintang
Yang terus bersinar ketika Sang fajar beranjak pulang

Prosa tak berawal tapi berakhir
Sukma berembun silam tanpa mengukir
Aku diam tak berkata apa
Bukan berarti embun yang hilang saat fajar datang menyapa

Diam memang bukan segala
Ucap memang menyongsong kepala
Tunduk adalah jawaban terbaik manusia
Ketika aku datang padaNya...dan Beliau berlari menghampiri umatNya

Jika memang benar ini adalah pertanda, kenapa harus celaka sebelum bersama
RahasiaMu sangat hebat, JawabanMu juga sangat dinanti seluruh manusia
Apakah semua ini hanya permainan hati yang berbuah semanis kurma?
Apakah ini hanya seperti khuldi yang membuat Adam dan Hawa ke Dunia?

Aku hanya makhluk yang berkiprah tentang senyawa pulau sengketa..
Aku juga hanya berusaha membuat semua lebih bernyawa..
Jika memang salahku ini tak bisa diterima begitu saja..
Ijinkan saya untuk membuat semua menjadi lebih baik demi masa..demi kita..demi cucu hawa..



Aku..adalah tanda tanya yang mencari dimana pertanyaan dijawab olehNya...
Jika NYA adalah Ya...
Kenapa bahagia harus menyelimuti tanda tanya...
Dan simpul merekah bahagia merupakan jaitan dari luka yang ada...
Aku? simpul bahagia yang bertanya...




Faldiansyah

No comments: